Awas Jangan Dekati Wanita Yang Sedang PMS

 10 Januari 2023/13.51 

Ekspresi cewek PMS

Semua  wanita mengalami Pre Menstruasi Syndrom,bagi sebagian wanita benar-benar moody  yang lainnya sama sekali tidak mengalami atau terabaikan oleh rutinitas yang ada. Bahkan di beberapa negara sempat memberikan peraturan cuti saat wanita mengalami PMS.

Aku pribadi gak pernah nih ngerasain hal yang parah saat PMS,dan waktunya juga tidak terlalu panjang seperti orang kebanyakan bisa sampai 7-10 hari sebelum menstruasi. Biasanya aku cuma 3 hari sebelum menstruasi kerap emosi nya turun naik,dan itu gak cuma bawaannya pengen marah aja ya,tapi bisa ngedadak melow atau terlalu bahagia,mungkin inilah kenapa wanita itu sulit dimengerti ya 🤭🤭🤭. 

Bukan kemauan wanita nih,karena ada banyak momen tubuh wanita ini dikuasai oleh hormon,baik itu sebelum menstruasi ataupun saat menstruasi ,bahkan saat hamil dan menyusui,kompleks kan.

Sebenarnya perkara hormon ini bisa diatasi dengan pola hidup sehat,jadi tubuh dan pikiran wanita masih bisa mengontrol emosinya dengan baik,tapi kan gak semua wanita seperti itu ya,kadang marahnya ,sedihnya,bahagianya saat dia PMS itu cenderung sedang dipengaruhi oleh hormon.

Kita sedikit balik belajar Biologi ya. Ada empat hormon yang bertanggung jawab  dalam siklus menstruasi,yaitu hormon estrogen, progesteron, hormon perangsang folikel (FSH), dan hormon luteinizing (LH). 

Proses menstruasi

Bagaimana sih,cara kerja keempat hormon ini? Jadi gini prosesnya,  folikel telur di ovarium dirangsang oleh FSH. Ketika telur matang, ia mengeluarkan estrogen yang merangsang lapisan rahim (endometrium) untuk mempersiapkan telur yang dibuahi dengan menjadi lebih tebal serta kaya akan darah dan nutrisi. 

Kadar estrogen yang meningkat akan menekan sekresi (pengeluaran) FSH yang mencegah berkembangnya telur selama siklus menstruasi. Ovulasi  terjadi ketika lonjakan estrogen menghasilkan lonjakan LH, yang menyebabkan folikel pecah dan melepaskan telur ke tuba falopi.

Folikel yang pecah dikenal dengan sebutan corpus luteum, akan mengeluarkan progesteron, yang membantu mempersiapkan endometrium untuk telur yang telah dibuahi. Jika sel telur dibuahi, estrogen, dan progesteron, kemudian dilepaskan supaya menjaga endometrium tetap utuh. 

Jika telur tidak dibuahi, corpus luteum berhenti memproduksi progesteron dan kadar estrogen dan progesteron menjadi turun. Kadar hormon-hormon yang lebih rendah ini menyebabkan endometrium luruh dan menstruasi pun dimulai. 

Nah si proses itu semua terjadi kurang lebih 3-10 hari, karena kadar estrogen dan progesteron rendah,maka kita suka hilang akal gak bisa kontrol emosi,yang biasanya kalau bicara lemah lembut,bisa tiba-tiba jadi galak loh,kaya aku gitu,pas udah sadsr,kenapa yah aku gitu,eh gak lama menstruasi. Kenapa suka gak sadar,karena menstruasi aku gak teratur,kadang maju seminggu,kadang mundur seminggu 🤭.

Tambahan ilmu nih. Siklus dimulai lagi ketika kadar FSH naik karena kadar estrogen yang rendah. Selama perimenopause, telur menjadi kurang sensitif terhadap FSH dan mungkin tidak berkembang. Jika telur tidak berkembang dengan baik, estrogen yang dikeluarkan akan lebih sedikit dan kadarnya mungkin tidak cukup tinggi untuk menyebabkan lonjakan LH yang diperlukan untuk ovulasi. 

Ini dikenal sebagai siklus anovulasi (siklus tanpa ovulasi). Karena folikel tidak pecah, tidak ada corpus luteum untuk mengeluarkan progesteron. Rendahnya kadar estrogen dan progesteron menyebabkan menstruasi yang tidak teratur atau berat. 

Selain itu, fluktuasi serotonin, sebuah zat kimia otak (neurotransmitter) juga dianggap memainkan peran penting dalam keadaan suasana hati yang dapat memicu gejala PMS.

Jumlah serotonin yang tidak mencukupi dapat menyebabkan depresi pramenstruasi, serta kelelahan, mengidam makanan dan masalah tidur.

Ada beberapa gejala umum yang terjadi di masa PMS, yang dibagi menjadi gejala fisik dan gejala emosional:

Nyeri perut

1. Gejala Fisik

Selama periode PMS, tubuh wanita akan memiliki beberapa gejala yang meliputi:

  • Payudara bengkak atau lembut
  • Timbulnya jerawat
  • Sembelit atau diare
  • Kembung atau perasaan perut penuh gas
  • Kram
  • Sakit kepala atau sakit punggung
  • Mengidam makanan, terutama makanan manis
  • Toleransi yang lebih rendah untuk kebisingan atau cahaya

Banyak yang dirasa kalo lagi PMS

2. Gejala Emosional

Sementara itu, gejala emosional yang mungkin akan Moms alami selama PMS, yaitu:

  • Sifat lekas marah
  • Ledakan emosi
  • Merasa lelah
  • Masalah tidur (tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit)
  • Perubahan nafsu makan atau mengidam makanan
  • Masalah dengan konsentrasi atau memori
  • Ketegangan atau kecemasan
  • Depresi
  • Perasaan sedih
  • Perubahan suasana hati
  • Kurang tertarik pada seks

Namun, tidak semua wanita memiliki gejala di atas ketika PMS. Beberapa di antara mereka hanya mengalami gejala ringan, tetapi ada juga yang menderita gejala PMS parah.

Tingkat keparahan gejala PMS dapat bervariasi bergantung pada individu dan lamanya periode menstruasi mereka.

Nah,jadi tahu kan kalau PMS itu penting kita ketahui juga,karena dari situ kita bisa atur mood kita dan bisa tahu apakah kita termasuk yang baik atau tidak ovulasinya.

Jadi sekarang mah teman-teman wanita,pasangan hidup wanita,keluarganya wanita udah tahu ya,kenapa wanita sering emosi,salah satunya karena ada hormon yang mempengaruhi di saat pre menstruasi. Wanita yang tadinya lemah lembut,bisa berubah menjadi garang jika sudah datang waktu PMSnya. Yang perlu dilakukan hanya memahami ya,karena juteknya gak cuma sama kaum adam nih,bisa ke sesama kaum hawa juga🤗.


Komentar