Stoke Penyakit Berbahaya Yang Dapat Dihindari, Jika Terkena Stroke SeGeRa Ke RS.

 25 Oktober 2022/ 11.05

Temu blogger dan Kemenkes dalam rangka sosialisasi pencegahan dan penanganan stroke

Stroke merupakan bagian dari penyakit kardioserebrovaskular yang digolongkan ke dalam penyakit katastropik karena mempunyai dampak luas secara ekonomi dan sosial. Ada dua jenis stroke yaitu stroke iskemik dan stroke pendarahan (hemoragik). Stroke iskemik terjadi karena ada penyumbatan sehingga darah tak bisa lancarmengalir ke otak sementara stroke hemoragik terjadi karena ada pembuluh darah otak yang pecah. Kedua jenis stroke tersebut sama-sama membuat sel otak perlahan ati karena tidak mendapat suplai darah.

Menurut para ahli stroke iskemik bisa terjadi serangannya berhari-harikarena perlu waktu sampai bisa terjadi penyumbatan. Sementara stroke hemoragik waktu serangan bisa berlangsung cepat dalam hitungan menit, sehingga waktu sangat berharga untuk membawa penderita Stroke ke Rumah Sakit, 1 jam sangat berharga untuk mereka.

Tanggal 21 Oktober 2022, Kemenkes mengajak para Blogger untuk meng-influence masyarakat Indonesai dalam menjaga kesehatan mereka agar terhindar dari stroke.  Menurut Data Global Burden Disease Study tahun 2019 menyatakan bahwa di Indonesia 2 dari 1000 orang beresiko terkena STROKE per tahun. Stroke termassuk penyakit katastropik ke-3 dengan pembiayaan tertinggi, menurut Badan Penyelenggara Jminan Sosial ( BPJS) Kesehatan Tahun 2021 Stroke sudah menghabiskan biaya pelayanan kesehatan sebesar 1,91 trilyun. Cukup besar ya, padahal penyakit ini menurut Budi G Sadikin Menteri Kesehatan Republik Indonesia, dapat di cegah dengan mengatur pola makan dan Bergerak Aktif.

Nasehat dari Pak Menteri,Atur pola makan dan bergerak 5x 1 minggu selama 40 menit,untuk pencegahan stroke

Kemenkes RI sekarang memiliki slogan Transformasi Kesehatan. Jadi bukan saja hanya mengobati tetapi juga berupaya dalam hal pencegahannya. Atur pla makan ini sudah di atur dalam Permenkes RI Nomor 28 tahun 2019. Secara garis besar asupan Garam, Gula dan Lemak dalam satu hari  diatur di sini. Dalam sehari, konsumsi  keempat macam ini maksimal Garam  1 sendok teh, Gula 4 sendok makan , Lemak 5 sendok makan. Coba cek deh yang suka masak di rumah, apakah asupan Garam, lemak  dan gulanya  sudah sesuai peraturan dari Kemenkes RI. Selain asupan Garam, uls dan Lemak, menrut Bapak Buni G. Sadikin bergeraklah 5 kali dalam 1 minggu selama 30 menit.

Himbauan dari salah datu staf Kemenkes

Cegah Stroke dengan perilaku CERDIK

Stroke dapat dicegah dengan pengendalian penggunaan tembakau, diet sehat dan kurangi penggunaan alkohol. Menurut Rikeesdas, tantangan dlam upaya pengendalian Penyakit Tidak Menular adalah :

1. Sekitar 93,5% penduduk kurang dari usia 10 tahun, kurang mengkonsumsi buah dan sayur.

2. Sekitar 36,3% penduduk berusia lebih dari 15 tahun merokok sementara wanitanya diatas 10 tahun merokok 1,9%

3. Sekitar 26,1% penduduk kurang melakukan aktivitas fisik

4. Sekitar 4,6% penduduk berusia di atas 10 thun minum-minuman beralkohol.

Keempat faktor diatas bisa menjadi pemicu dari penyakit stroke.

Untuk mencegah terkena penyakit tidak menular seperti stroke maka dianjurkan untuk setiap individu meningkatkan gaya hidup sehat dengan perilaku “CERDIK”, yaitu , Cek Kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktifitas fisik, Diet sehat dan seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres.

CERDIK adalah slogan  yang berisi pesan  yang mudah diingat agar masyarakat memahami dan mampraktikan  gaya hidup sehat untuk  mencegah  terkena penyakit tidak menular. Cerdik menjadi slogan utama dalam upaya kesehatan berbasis masyarakat yang  dikembangkan oleh Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dalam wadah Posbindu PTM  yang dibina oleh 4.820 puskesmas di seluruh Indonesia untuk menggerakkan masyarakat melakukan deteksi dini dan memonitoring faktor risiko PTM.



Dari Website Kemenkes


“SEGERA KE RS”,

Konsep utama dalam penanganan stroke adalah memberikan pengobatan yang spesifik dalam waktu sesegera mungkin sejak serangan terjadi.

Masalah yang muncul adalah tidak dikenalinya gejala awal serangan stroke oleh masyarakat.

Alat penilaian sederhana untuk stroke adalah “SEGERA KE RS”, yaitu

Senyum tidak simetris ,

Gerak separuh anggota tubuh melemah tiba-tiba,

BicaRa pelo atau tiba-tiba tidak dapat bicara atau tidak mengerti kata-kata/bicara,

Kebas atau baal,

Rabun,

Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba dan gangguan fungsi keseimbangan.

Jangan menganggap remeh bila merasakan gejala atau tanda tanda terserang stroke seperti diatas, jangan tunggu sampai menjadi parah segera berobat ke Rumah Sakit.Jika menemukan saudaranya/temannya menunjukan gejala dan tanda tersebut segera dibawa ke Rumah Sakit untuk mendapatkan penanganan secepat mungkin, karena ada periode emas penanganan stroke agar penderita tertolong dan mengurangi risiko kematian atau kecacatan menetap/permanen.

Dari Website Kemenkes

PERIODE EMAS PENANGANAN STROKE

Periode emas adalah waktu yang sangat bergharga untuk peanganan Stroke, yaitu kurang dari 4,5 jam sejak pertama kali muncul gejala dan tanda sampai dilakukan penanganan stroke di Rumah Sakit. Sehingga penderita harus sudah tiba di Rumah Sakit kurang dari 2 jam. Proses pemeriksaan sampai pengobatan membutuhkan waktu maksimal 2,5 jam.

Bila terlambat penanganannya atau sudah lebih dari 4,5 jam maka Stroke akan menjadi parah bahan berisiko kematian atau kecacatan permanen

GERMAS untuk cegah Stroke

Dalam pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular termasuk stroke, pemerintah fokus pada upaya promotif dan preventif dengan tidak meninggalkan upaya kuratif dan rehabilitatif. Di antaranya dengan:

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017, yang tahun ini difokuskan pada kegiatan deteksi dini, peningkatan aktivitas fisik serta konsumsi buah dan sayur.

Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga, sejalan dengan agenda ke-5 Nawacita yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia yang dimulai dari keluarga, di antaranya penderita hipertensi berobat teratur dan tidak ada anggota keluarga yang merokok.

Kerja Bersama Atasi Stroke

Gerakan pencegahan stroke tidak hanya di gaungkan oleh Kementerian Kesehatan RI. Perhimpunan Dokter Spesialis Indonesia (PERDOSSI) bekerja sama dengan Boehringer Ingelheim juga telah meluncurkan ANGELS Initiative pada April 2017. ANGELS Initiative merupakan inisiatif dan komitmen Boehringer Ingelheim dalam meningkatkan pelayanan rumah sakit khususnya dalam penanganan stroke secara terpadu untuk mengurangi angka kejadian stroke. Adapun upaya penanganan stroke dilakukan dengan meningkatkan tindakan preventif, diagnosis dan terapi untuk stroke akut.

Untuk menekan prevalensi stroke, ANGELS Initiative bekerja sama dengan para ahli pembimbing stroke spesialis seluruh dunia dalam mengadakan dan atau meningkatkan kualitas Stroke Center melalui program pelatihan penanganan stroke, penyediaan perlengkapan pelatihan, penunjangan proses optimasi di rumah sakit, dan penyediaan sarana sebagai wadah komunikasi dan akses bimbingan dari stroke spesialis.

Ngeri-ngeri sedap kan kalau sudah terkena stroke, alih-alih mengobati sebaiknya mencegah terjadinya stroke dengan atur pola mkan dan bergerak 5x seminggu selama 30 menit. Yuk Hidup Sehat.




Komentar

  1. Bermanfaat sekali mba. Jadi harus banyak bergerak juga ya.

    BalasHapus

Posting Komentar

Terimakasih telah berkunjung ke blog saya. Insyaallah saya akan berkunjung balik. Silahkan berkomentar dengan sopan, dan berbagi tips untuk sesama pembaca.