Jogja Selalu Ngangenin, Smartfren selalu di hati.

 28 Oktober 2021/ 17.25

Pernikahan Tanteku

Oktober ini tanteku alhamdulillah bertemu jodohnya. Awalnya cuma iseng bilang sama paksu kalau mau perwakilan keluarga kesana. Barangkali Ibu sama Bapak mau ikut. Eh suamiku menyetujui. Qodarullah Bapak sama Ibu gak ikut, jadi hanya kita berdua aja nih. 

bersama sepupuku dan istrinya,konvoi kita

Saat mendekati hari H keberangkatan sepupuku telpon katanya mau barengan sama kita, hanya saja belum tahu apakah naik kereta atau bawa mobil. Ini adalah perjalanan pertama kami menggunakan mobil Jakarta- Yogyakarta. Suamiku paling jauh menyetir sampai Bandung saja nih. Ini pengalaman baru buat kami.

Kata suamiku, yuk sekalian mencoba tol baru yang langsung sampai Yogyakarta. Aku mah iya-iya aja, karena kalau bawa mobil kita jadi lebih mudah membawa barang , gak dong dong petong seperti kalau kita naik kereta atau kendaraan umum lainnya.

Sedikit deg-degan nih, tapi waktu sepupuku telpon mau konvoi, rasanya jadi sedikit lebih tenang, karena dia sudah terbiasa Jogja -Bekasi. Tol Jogja-Depok ini lumayan panjang sekali, dan kita beneran seharian dijalanan. Start berangkat jam 20.00 WIB, menurut aplikasi peta kita akan sampai di Yogyakarta 7 jam kemudian, kurang lebih jam 3 pagi.

Tapi karena ini pengalaman perdana, kita berhenti di rest area lumayan sering dan lama, pikirku gak apa-apa deh daripada terjadi hal-hal yang gak diinginkan. Sepupuku termasuk unik nih, dia gak ngerasa ngantuk kecuali lapar, berat badannya memang melebihi kita berdua nih. Kecepatan di tolnya juga lumayan bikin kita beberapa kali ketinggalan, tapi aku bilang sama suamiku untuk kalem aja bawanya gak usah ngebut.

Jauh banget dari peta yang bilang sampenya jam 3 pagi. Jam 5 pagi kita masih di tol yang ada sutet d kanan-kiri jalanan. Rasanya antara sadar dan tidak sadar berasa masuk ke dalam dunia lain, pas sudah terang ternyata kanan kiri sutet. Sepertinya kalau mau lewat tol ini jangan di malam hari deh, sebab bahaya juga karena gak boleh mengantuk, tolnya luar biasa panjang.

Dasar anak muda ya, bukannya langsung sampai ke Jogja rumah saudara dulu, eh malah melipir ke Wonosobo, berharap dapat melihat sunset, tapi gak jadi karena jam 5 subuh masih di tol. Kita keluar di tol kandeman, belum sampai ujung tol. Melewati jalur biasa ke arah Wonosobo. Masih mengikuti sepupuku. Kami memasang peta yang sama. 

Mulai penasaran dengan jalan yang makn menyempit dan masuk di kawasan kebun jagung. Menurut sepupuku benar. Pasrah deh, makin ke atas makin menanjak jalanannya, wagelaseh, deg-degan luar biasa, ternyata sepupuku mau ajak kita ke Dieng melalui kebun teh dan asal belerang, belum pernah nih aku kesini, biasanya kalau mau ke Talaga Warna, aku dan temanku lewat jalur kota. Perjalanan lumayan menegangkan , karena bensin mulai menipis, tapi jalanan menanjak terus, baru sampai ke kota Wonosobo.

gaya banget nik paksu padahal dah takut ketinggian banget ini,hehe.

Berhetilah kami di Bukit Si Pudang, dimana ada menara pandang di sana, masyaallah indah banget pemandangannya, tapi luar biasa bikin kakiku gringgingan, karena kita beneran nanjak 90 derajat. Samiku termasuk yang takut ketinggian, alhamdulillah bisa sampai atas bukit pandang, hebat. Kreatif, penduduk disana mengubah taman bunganya menjadi taman pandang dan kita membayar 4000 rupiah untuk mengetahui pemandangan di atas dan dibawah.

Dari menara pandang kita bisa melihat bahwa perjalanan kita masih terus menanjak dan ada beberapa kilometer lagi, deg-degan tapi bismillah aja tetap harus dijalani sampai di kota nih. Apalagi kita penasaran mau makan mie ongklok.

Selama perjalanan di tol  tuh sangat terbantu dengan Smartfren. Aku dan sepupuku sama -sama menggunakan Smartfren dan ini sangat membantu dalam berkomunikasi selama konvoi di jalan tol. Sinyal yang lancar di jalan tol sangat membantu kami dalam berkomunikasi. Selain itu Smartfren gak henti-hentinya memanjakan konsumennya dengan beragam hadiah, seperti di link berikut ini : https://www.wijayastuti.com/2021/10/rejeki-wow-treasure-hunt-periode-ketiga.html, sekarang Smartfren memanjakan konsumennya dengan  Mysteri Box.

mystery box Smartfren

Dowload aplikasi My Smartfren deh gak akan rugi karena ada mysteri box disana. Setiap kamu melakukan transaksi isi pulsa atau kuota kalian juga akan mendapatkan kesempatan untuk mengumpulkan poin. Poin yang dikumpulkan bisa ditukarkan dengan merchandise atau pembelian makanan dan minuman, asyik gak tuh.

tempatnya cozy dan intagramable banget

Sampailah kami di pusat oleh-oleh Wonosobo dan borong Carica Papaya. Rehat sebentar kami di sana, airnya dingin banget. Ternyata perjalanan dari Wonosobo ke Jogja kurang lebih masih dua jam. Pakde ku sudah menelpon terus menerus, karena khawatir kita belum sampai. Aku lupa memberitahu pakde, Maghrib baru kita sampai di Jogja, setelah puas di Wonosobo, suamiku luar biasa staminanya, sepupuku juga, padahal aku rasanya udah renteg banget.

Sebelum pandemi ngantri luar biasa.

Bukannya istirahat, kita cuma bersih-bersih dan pergi lagi ke sate Klatak Pak Pong, sate Klatak ini adalah sate kambing muda yang empuk dan gurih banget,tusukan satenya dari besi dan ada kuah  karinya gitu, enak.  Akad nikah tanteku baru keesokan harinya nih. Beneran menggunakan waktu banget nih, karena kita cuma sebentar di Jogja. Setelah makan di sate Klatak Pak Pong kita ke jejamuran daerah Klaten, alhamdulillah masih kebagian nih. Sebentar lagi jejamurannya tutup jadi gak sempat pepotoan, padahal unik, saat masuk kita kaya masuk ke wahana hujan yang sebenarnya di disinfektan. Semua menu berasal dari jamur. Suer enak banget, walaupun porsinya menurutku mini, ada spa ikan gararupa, jadi kita bisa santai sambil kulit mati kita digigit ikan-ikan ini. Tempatnya sangat luas, sayang karena pandemi jadi jarang pengunjungnya. Jam 21.00 WIB Jejamuran tutup.

penampakan es rujak depan rumah tanteku

Keesokan harinya setelah menghadiri akad nikah tanteku, aku mencoba es rujak, enak loh, seger banget. Jadi es campur gitu ditambah buah-buahan dan bumbu rujak, seger banget. Suamiku mengajak kita ke soto sampah, tempat dimana dia pernah makan soto sampah enak sama temannya waktu kunjungan ke UGM. Menurutku kurang enak sih sotonya gak sesuai ekspektasi karena kecil dan ada di pinggir jalan.

di Toko Batik Hamzah,jadi mbok Jamu

Karena hari Jum'at para lelaki harus pergi ke masjid untuk shalat Jum'at. Aku dan istrinya sepupuku menunggu di mobill sampai suami dan sepupuku selesai shalat Jum'at di masjid alun-alun utara, masjid Kauman. Setelah mereka selesai shalat Jum'at kami pergi ke toko batik Hamzah untuk mencari oleh-oleh. Cukup seru di sini, aku berperan jadi tukang jamu, unik, di Hamzah batik banyak barang kuno dan antik, selain itu kaya ada aroma mistis dan jadul gitu, semua pekerja laki-lakinya gemulai. Penasaran sama restoran raminten, setelah dari sini kita ke Raminten. Sepupuku sudah mulai meeting nih, suamiku belum. 

Di Raminten, aura mistis makin bertambah. Kita dapat tempat duduk persis di depan rumahnya Raminten. Ada wanita paruh baya yang menaruh sesajen di sana. Logikanya biar gak ada yang masuk ke rumah pribadinya kali ya. Di dalamnya ada foto Raminten besar,dan banyak pelana kuda. Hebat sih Owner Raminten ini.

Penasaran aku langsung browsing, ternyata pemilik raminten juga pemilik batik toko Hamzah adalah sama. Nama aslinya Hamzah, orang tuanya pemilik Mirota. Awalnya dia bikin Kabaret bernama Raminten. Sering berjalannya waktu, seni ini makin kurang digandrungi, akhirnya Hamzah mencoba bisnis lain, toko batik unik dan restoran unik, idenya cukup brilian, walaupun menjual keunikan gender dan mistis.

Tempatnya sederhana,unik dan cozy.

Selepas dari Raminten karena paksu ingin meeting dan butuh tempat yang lumayan sepi dan cozy, meluncurlah ke Mamah Ke Jogja punya nya Zaskia Adya Mecca. Heboh teman-teman, waktu aku posting di sana. Katanya paginya Zaskia baru saja merayakan ulang tahun Hanung, wah kalau ketemu aku bisa reunian guru sama murid nih, dulu Sybil pernah jadi muridku.

Mamah ke Jogja lumayan cozy, ada beberapa spot instagramable, kalau dari luar sih tidak terlalu menarik, di dalamnya bagus, dan cozy, berasa di Taman Sari versi  mininya. Selepas dari Mamah ke Jogja, selepas itu kita pulang, baru terasa capeknya.

ka-ki : suamiku,pakde Bowo,aku,bude sri,icha dan yahya.

Keesokan harinya kita jalan-jalan sama Pakde yang tempat kosannya kita tempati, keliling ke keuarga dari mbah kakung, tante yang menikah keluarga dari mabah putri. Diajak ke Soto Pak Marto enak banget, ada yang sampe nambah berkali-kali. Selepas dari sana kita keliling saudara dari mbah kakung yang rumahnya berdekatan.  Puas silaturahmi dan tahu kalau saudara dari mbah banyak yang jago masak dan banyak yang buka catering, jadi mikir, sebenarnya aku jago masak nih, hehe.

mampir ke rumah bude tutik,yang punya catering

mampir ke warung angkringan .

Sabtu puas dengan silaturahmi dan beli oleh-oleh buat keluarga. Malamnya kita kembali ke rumah tante, menyambut keluarga dari Jakarta yang baru berdatangan dan juga dari Ponorogo. Tapi sepertinya kita pulang kecepatan, jadi hanya bertemu keluarga dari Jakarta, gak ketemu keluarga dari Ponorogo. Mbah mohon supaya kita ikutan acara resepsinya besok, tapi suamiku dan sepupuku harus masuk kerja, jadi kami meutuskan untuk pulang hari Minggu pagi.

ctatannya toiletnya kurangj*a

Selesai deh liburannya. Di Perjalanan pulang, istri sepupuku mengajak kita berhenti di rest area bekas pabrik gula, di km 260 B. Asyik banget, temaptnya luas, ada kandang burung dan kursi pijat , banyak restoran bertaburan dan ada khas oleh-oleh Brebes disini, masjidnya juga unik, cuma dibangun tumpuk batu-batanya supaya sejuk dan menghemat listrik untuk lampu dan kipas angin. Ada wahan permainan sosroditan, becak-becakan, seru, gak berasa kita di sna selama 2 jam. Sayangnya toiletnya kurang asyik. Toilet jongkoknya cuma ada satu di setiap toilet, dan standar kebersihannya kurang banget menurut aku.

Berangkat jam 7 pagi dari jogja, sampai di rumah jam 10 malam, lama ya? Kita menikmati perjalaan nih, semoga aku bisa nyetir juga yah, biar bisa gantian jalan -jalan jauh sama suamiku, amiin. 

Selamat Hari Blogger nasional, Nge Blog pake Smartfren asyik banget, ada komunitasnya juga di setiap kota, yuk jangan lupa dowload aplikasi My Smartfren ya, beli nomernya juga, supaya kamu juga bisa dapetin rejeki dari Smartfren. smartfren selalu memanjakan konsumennya dengan banyak rejeki salah satunya Mysteri Box, Thank You Smartfren. 



Komentar

  1. Pengen banget ke Jogja naik kereta sama keluarga, berkunjung ke taman sari, perambanan dan pantai di gunung kidul

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah sudah semua aku datangin kak, Jogja selalu ngangenin ya.

      Hapus
  2. Asyik banget ceritanya tentang Yogya. Saya mah belum pernah ke sana, tapi suka banget baca-baca tentang Yogya. Mudah-mudahan satu hari nanti ada rezeki bisa ke kota indah tersebut.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tinggal dimana kak? Semoga bisa main ke Jogja ya, bakal ngangenin dan bakal balik lagi terus deh ke Jogja.

      Hapus
  3. Jogja memang ngangenin banget mba, dan selalu pengen balik lagi buat liburan, terus memang jaringan internetnya bagus-bagus ya termasuk Smartfren

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget, lancar jaya nih aku pake smartfren kak.

      Hapus
  4. seru banget ini konvoinya ya, walau hanya 2 kendaraan aja tapi ikut terbawa nih suasana perjalanannya.
    Alhamdulillah ya Mbak bisa bersilaturahmi dengan keluarga di Jogja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, dan selalu pengen balik lagi dan lagi.

      Hapus
  5. Yogya memang ngangenin ya, Mbak. Saya aja yang tinggal di Yogya sejak SMA sampai sekarang enggak pengen pindah lagi ke kota lain karena di sini semua makanan dari daerah lain tersedia, plus serba murah.

    BalasHapus
  6. Memang Jogja ngangenin ya. Sebagai warga Jogja yang merantau ke Jawa Barat, saya selalu suka baca-baca cerita tentang Jogja. Bikin makin kangen mudik, hehe.

    BalasHapus
  7. Cerita ke sekian tentang Jogja, semoga next bisa ke Jogja bareng keluarga. Perjalanan silaturahmi dan jalan2 makin asyik klo internetnya lancar ya mbak, masyaallah smartfren mantep

    BalasHapus
  8. Jogja emang selalu bikin rindu, gatau kenapa emang vibesnya tuh yang kayak ngangenin gitu, kayak rasanya pulang ke kampung halaman. Padahal asli Malang wkwk

    BalasHapus
  9. Alhamdulillah bisa nyaman waktu wisata kjogja.. Bsk klo kJogja lg bisa mampir rumahku mba.. Pakai smartfren memang top nih ya perjalanan lancar komunikasi jg selalu lancar..

    BalasHapus
  10. Jogja terbuat dari rindu, pulang dan angkringan mbak, jadi selalu ngangenin.

    BalasHapus
  11. Siapa yang gak ingin kembali ke Yogyakarta ya mbak. Saya udah 4 tahun gak balik ke jogya. Apalagi banyak tempat wisata yang bagus dan makanannya enak-enak

    BalasHapus
  12. Yogyakarta memang selalu ngangenin. Ini saya setuju banget Mba. Saya penasaran cobain Es Rujak. Seger nih kayanya.

    BalasHapus
  13. wah seru ya, mbak perjalanan roadtrip gini soalnya bisa mampir ke beberapa tempat sekaligus. aku sendiri baru sekali ke jogja itu pun waktu smp. semoga nanti bisa ke sana lagi

    BalasHapus
  14. MasyaAllah capeknya ndak berasa yaa, Mbak. Apalagi kalo silaturahmi ketemu saudara-saudara

    Jadi pingin ke Jogja lagi nih. Semoga ada kesempatan untuk ke sana

    BalasHapus
  15. Kalau di kampung saya, cuma smartfren yang jaringannya ada, alhamdulillah yah smartfren menjangkau daerah desa terpencil

    BalasHapus

Posting Komentar

Terimakasih telah berkunjung ke blog saya. Insyaallah saya akan berkunjung balik. Silahkan berkomentar dengan sopan, dan berbagi tips untuk sesama pembaca.