Dapur Jaman Dahulu dan Sekarang

 14 Januari 2021/07.50

Dapur Moderen

Dapur, tempat ini adalah tempat spesial untuk semua ibu hampir di muka bumi ini. Bahkan saking spesialnya, kaum adam dilarang menginjakkan kakinya ke dapur karena banyak alasan, dari mulai adat sampai cuma ngerusuhi aja. Dari dulu sampai sekarang yang wajib ada di dapur itu adalah wanita. Wanita dianggap adalah makhluk yang lekat dengan rumahnya, terutama dapurnya, karena dari dapur tersebut anggota keluarganya bisa makan. Suami bekerja supaya dapur terus ngebul, alias istri bisa memasak untuk anggota keluarganya, minimal ada nasinya.

Walaupun sekarang banyak jasa pengantar makanan, ada aplikasi online dan sebagainya. Jika membeli rumah, dapur selalu harus ada, alih-alih si pemilik rumah ini ingin menghabiskan waktu di dapur membuat kue atau mengobrol santai. Yup, dapur sekarang bukan saja sebagai tempat memasak, tapi bisa digunakan untuk hal lain spwrti mengobrol,ngeteh bareng atau mengawasi anak sambil memasak atau masak sambil melihat cara masak chef terkenal di televisi di ruang keluarga, tergantung bentuk dapurnya. 

Dapur moderen yang sekarang ada biasanya terdiri dari dua macam dapur, dapur kering dan dapur basah. Tidak semua rumah memiliki dapur yang besar, tergantung bentuk rumahnya. Tapi jelas terlihat perbedaan dapur jaman dahulu dan jaman sekarang.

Dapur Jadul 

Jaman dahulu dapur itu letaknya di belakang rumah, menggunakan tungku asap dan dekat dengan sumur dan kamar mandi yang letaknya terpisah dari rumah utama. Hal ini disebabkan karena dapur menimbulkan asap yang dapat menganggu kegiatan di dalam rumah. Peralatan dapur dulu juga sangat tradisional, hampir semuanya terbuat dari kayu, dan cenderung bentuknya besar-besar. Bahan bakar yang digunakan untuk memasak terbuat dari kayu dan arang atau batok kelapa. Menyalakan kompornya saja kadang dengan di tiup. Di beberapa daerah dapur jadul ini masih ada loh, bahkan digunakan sebagi aksesoris berfoto menggunakan baju adat daerahnya.

Banyak peralatan dapur jadul menggunakan tanah liat dan kayu atau anyaman bambu. Kalau kelahiran 80-an masih ngalamin nih tungku, kendi,baskom motif batik dan kompor berbahan bakar minyak tanah, serta dirigen dari kecil sampai yagbesar banget yang isinya minyak tanah. Setelah periode masak dengan tungku, mulai beralih memasak menggunakan minyak tanah. Aku masih ngalamin nih, susah banget matikannya harus pake air. Kalau ada sumbunya yang bermasalah harus di tari satu-satu dan hitamlah tangan kita. Anak jaman sekarang gak akan ada yang ngalamin nih masak pake kompor minyak tanah, entah jika di pelosok. Sekarang hampir semua dapur menggunakan kompor gas untuk memasak.

Semua hal ini ada plus dan minusnya. Beberapa perumahan yang dibangun beberapa tahun belakangan ini mengangkat tema rumah minimalis. Artinya bangunan rumah yang sangat sederhana dengan dapur, kamar mandi, ruang tamu, dan dua kamar tidur untuk kamar orangtua dan anak. Dapur di rumah tipe minilamis di desain terbuka, dan di dalam rumah, tidak seperti dapur jadul yang dtaruh di akhir bagian rumah. Dapur biasanya di taruh dekat meja makan atau ruang keluarga, sehingga saat ibu memasak bisa mengamati kegiatan anak yang sedang bermain di ruang keluarga. Bagaimana dengan asapnya? dapur moderen memiliki alat penghisap asap dibagian atas, sehingga asap yang ditimbulkan saat memasak tidak mengganggu orang serumah, karena biasanya dalam rumah minimalis ada AC yang terpasang di dalamnya, jadi terbayang kan jika tidak ada heksosfen dibagian ata kompor?

Dapur rumah minimalis

Tidak semua dapur kekinian meletakkannya di tengah ruangan, ada tetap yang di bagian belakang karena rumahnya dua pintu. Pintu depan dan pintu garasi, atau pintu depan dan pintu belakang. Tujuannya supaya asap tidak kembali masuk ke dalam rumah, dan keluar ke jalanan, yang bikin tetangga ngiler sama bau masakan, hehe.

Kalau ngomongin desain dapur itu gak akan ada habisnya, karena model dapur kekinian itu banyak sekali, bisa lebih dari ratusan model, tapi yang harus diingat adalah bagaimana kita bisa menggunakan dapur sesuai dengan fungsinya, menghasilkan makanan sehat dan dapur kita bersih, alias setelah digunakan dirapikan kembali.

Dapur rumah kontrakanku sekarang

Dapurku termasuk semi moderen, entah kenapa karena terpaku dengan dapur di rumah ibuku, setiap pindah rumah, aku berharap dapurnya sama, atau tida berbeda jauh, hehe. Dapur di rumah pertama ibuku cukup sederhana. Sebaris dan selurusan dengan kamar mandi, gak sesuai juklak sih, tapi itu benar-benar lurus dan panjang jadi jarak kami memasak ke kamar mandi jauh. Kedua orangtuaku mendesain rumahnya dengan membuat dua pintu terpisah ata dan bawah, untuk hanya membuka bagian atas saat memasak, karena jika dibuka semua, takutnya tikus masuk atau angin berhembus terlalu kencang sehingga membuat kopor gas menyala dengan kurang sempurna. Bentuk dapur rumah pertama Ibuku memanjang seperti lorong.

Pindah ngekos dan ngontrak sama suami, yang dilihat pertama langsung kamar mandi dan dapur. Di tempat kos pertama suamiku, sangat tidak nyaman, karena tidak ada bak mandi dan tidak ada tempat mencuci piring atau sink yang khusus. Gak betah, setiap suamiku pergi kerja, aku berkeliling mencari tempat kontrakan yang lebih baik. Alhamdulillah dapet kosan satu kamar tapi lengkap ada dapur dan nyaman sih, walaupun kamar mandinya tidak memiliki bak, dan toiletnya duduk. Tapi dapurnya cukup lengkap dan ada tempat cuci piringnya sehingga lumayan betah deh.

Gak lama suamiku dapat rumah kontrakan yang lumayan jauh di Ujung Berung, rumahnya enak, tapi dapurnya agak unik nih. Begitu kita masuk ada ruang tamu, dua kamar tidur, kamar mandi dan dapur yang di sekat oleh pintu. Di area dapur ini kita bisa menjemur baju juga, lantai semennya menggangguku, akhirnya aku dan suami sepakat untuk melapisi lantainya dengan karpet. Lengkap ada tempat cuci piringnya (sinknya), kamar mandinya masih sama dengan konttrakan sebelumnya, tidak ada bak mandinya dan toiletnya toilet duduk, gak masalah, karena dapurnya menyenangkan. Hanya saja, celah kamar mandinya itu langsung ke arah dapur, jadi asap bisa masuk ke kamar mandi begitu juga sebaliknya, bau yang ditimbulkan dari kamar mandi pasti ke dapur. Untungnya bagian dapur itu ada celah terbuka, untuk sirkulasi udara. Ada positif negatifnya sih ini.

Positifnya, kalau kita masak, maka asap tidak akan ke ruang tamu atau kamar, kalau jemur baju pasti kering.  Negatifnya adalah, kalau malam suka ada kucing lompat ke dalam dapur dan mengobrak-abrik sampahku, jadi pastikan sampah kosong saat mau tidur kalau gak mau beberes ekstra di keesokan paginya. Kalau kita pulang kampung dalam jangka waktu yang lama, meja makan akan sangat berdebu.

Rumah kedua ibuku dapurnya mirip dengan di rumah pertamanya, hanya saja ada undakan pada tempat cuci piring dan tempat komppor gas, sementara di rumah pertama ibuku tidak ada undakan lurus saja. Di rumah pertama ibuku sinknya jauh lebih oanjang dan luas, sementara di rumah kedua ibuku lebih pendek, dan untuk aku yang berbadan tinggi, cukup kurang menyenangkan untuk memotong bahan masakan di area dapur, karena cukup pendek, tapi itu menyenangkan buat ibuku yang tidak setinggi aku. 

Rumah pertama ibuku di jual, dan kami pindah ke rumah kedua. Cukup meyenangkan, karena dapur akan terang pada siang hari, karena menghadap ke Barat. Setelah ibu pindah ke rumah kedua, qodarullah aku juga pindah ke Depok dekat rumah ibu. hanya beda satu gang saja. Bapak yang menmukan rumah yang sekarang aku tempati. Rumah kontrakan yang sekarang sempurna, semuanya mirip dengan rumah pertama dan rumah kedua ibuku. Hanya saja dapurnya lebih mirip dengan rumah pertama ibuku, ada lorongnya jadi tidak terlalu lebar. Sementara di rumah kedua ibuku dapurnya seperti poros huruf T pada bagian atas hurufnya. 

Kamar mandi di rumah kontrakanku menyenangkan, karena ada bak mandi dan toiletnya duduk, hal itu sudah membuatku senang. Sementara untuk dapurnya lumayan seram awalnya, karena sinar matahari tidak masuk, jadi walaupun pintu belakang sudah dibuka, masih gelap, masih butuh menyalakan lampu, tapi karena bisa menyebabkan tembus pandang, maka bapakku dan suamiku memasangkan tirai di pintu dapur, jadi orang tidak bisa melihat kedalam apa yang sedang dilakukan di dapur, hanya kakinya saja yang terlihat dan pintu yang ternuka, cukup nyaman, mengingat aku berhijab. 

Hmmm, bagaimana keadaan dapurmu? apakah moderen dengan dapur bersih dan kotor terpisah? atau dapur minimalis yang berada di ruang tengah dan bisa mengawasi kegiatan anak saat bermain? atau masih memiliki dapur jadul? atau memiliki dapur semi moderen sepertiku yang berbentuk lorong? Boleh nih di ceritain di kolom komentar, atau ad yang mau berbagi tentang dapur yang sehat seperti apa.


Komentar

  1. Aku pomgin6dapur minimalis dengan kitchen set. Kalo bisa ada dinding kacanya berhadapan dengan taman. Dapur dekat dg ruang makan, biar gampang. Doakan ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amiin,semoga lekas tercapai keinginannya ya kak.

      Hapus
  2. Kalau di rumah mbah, udah nggak ada dapur jadul :(( udah ganti sama kompor gas, tapi masih nyimpan kompor minyak tanah. Kalau dilihat, yg modern pakai kompor tanam lebih ringkas sama gampang dibersihkan ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kompor tanam yang kaya gimana ya? Oh yang gak ada cagakan yah datar gitu?

      Hapus
  3. Daku terpisah mbak antara dapur bersih dan dapur kotor. Biar gampang juga sih dibersihkannya, dan mencuci peralatan masak

    BalasHapus
  4. Dulu pas ke kampung ibuku dapur jadul masih ada. Lihat kompor tanam lebih rapi dan modern, tapi belum punya hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe,lebih estetika juga yah kompor tanam.

      Hapus
  5. kalau di desa mbahku masih kayak gtu dapurnya, dimana tanah dapur bisa buat sekalian tempat pipis kalau sewaktu2 malem kebelet pipis dan takut keluar rumah :D

    BalasHapus
  6. Sekarang malah banyak yang pakai dua dapur juga jadi terpisah dapur basah dan kering. Aku dulu di rumah sodara sempat tuh lihat kompor yang pakai tungku gitu. Kalau anak jaman sekarang jangankan tungku ya kompor minyak tanah aja pada gak tau :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yoiyoi,kata mereka ini alat apaan,gitu kali yak,dan malah ngerasa unik tuh pas tahu cara pakainya.

      Hapus
  7. Jadi inget waktu kecil tinggal di kampung nenekku kalau bikin rengginang di dapur tungku gitu jadi aroma rengginangnya khas gt tapi kalau masak ya di dapur modern hehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dapur jadulnya cuma buat bikin rengginang? Simbah jualan rengginang kah?

      Hapus
  8. aku juga ngiler banget sih sama dapur modern yang full kitchen set gituuu.. cakep banget bikin semangat masak pastiiii.. hihi

    BalasHapus
  9. duhh dapur idaman, aku sering banget exploring di Instagram design-design dapur. Suka banget ngeliat dapur yang modern gitu.

    BalasHapus

Posting Komentar

Terimakasih telah berkunjung ke blog saya. Insyaallah saya akan berkunjung balik. Silahkan berkomentar dengan sopan, dan berbagi tips untuk sesama pembaca.