2 November 2020/ 15.31
Kisah 1
"Pernikahan Saya baik-baik saja, kami dikaruniai dua orang anak. Badai rumah tangga menghampiri dengan suami tidak bekerja, saat itu Saya hamil anak kedua. Kami bisa melewati badai itu dan suami kembali bekerja. Tapi badai yang lebih kencang menerpa. Suami Saya berselingkuh dengan wanita lain dan mentransfer sebagian penghasilannya pada wanita itu, juga mengenalkan nya pada kedua anak Saya dan memintanya memanggil wanita itu dengan sebutan Bunda. Sejak ketahuan selingkuh, dia mulai KDRT. Setelah itu lah badai besar datang, Saya di usir dari rumah dengan kedua anak Saya tanpa diperbolehkan membawa apapun, hanya baju yang menempel saja."
Kisah 2
"Saya sudah menikah tiga kali, semuanya rasanya nano-nano Pernikahan pertama Saya hancur karena orang ketiga. Pernikahan kedua Saya pun hancur karena suami melakukan KDRT. Pernikahan ketiga Saya berjalan cukup baik, suami ketiga Saya sangat baik dan setia, tapi, benar kata orang kalau orang baik itu lebih cepat pergi karena di sayang Allah. Sekarang Saya tinggal bersama keluarga almarhum suami Saya dan anak tiri Saya. Saya merasa sangat tertekan berada dalam keluarga almarhum suami. Saya ingin sekali pergi, mencari kehidupan baru yang lebih baik, tapi anak tiri Saya mengancam untuk bunuh diri kalau Saya pergi. Saya tidak tahu, apakah masih ada kesempatan untuk Saya hidup bahagia?"
Dua kisah tadi sekiranya cukup mewakili beberapa alasan perceraian pada sebuah rumah tangga, dan membuat seorang wanita menjadi Single Parent. Mari kita sederhanakan. Perceraian bisa terjadi karena dua hal. Cerai mati, adalah perceraian yang dikarenakan suaminya meninggal dunia. Cerai hidup, banyak sekali kasusnya, dari perselingkuhan, tidak bisa menafkahi, campur tangan keluarga, banyak hal yang membuat seseorang akhirnya melakukan cerai hidup.
Di blog ku kali ini akan lebih menitikberatkan pada cerai hidup dan berpihak pada wanitanya ya. Single Mother menurut Papalia dkk (2002) adalah wanita yang ditinggalkan oleh suami atau pasangan hidupnya baik karena terpisah,bercerai atau meninggal duniauntuk kemudian memutuskan untuk tidak menikah melainkan membesarkan anak-anaknya seorang diri. Sementara Menurut Perlmutter &Hall (1992) ada beberapa sebab mengapa seseorang sampai menjadi single mother, yaitu karena kematian suami atau, perceraian atau perpisahan,mempunyai anak tanpa menikah. Banyak yah definisinya, terserah nih kalian mau setuju sama pendapatnya Papalia,dkk atau Perlmutter& Hall.
Baru banget selesai ikutan Kulwap Mom Academy nih, bahas tentang berdamai dengan keadaan dan memaafkan masa lalu sebagai Single Mom. Dari kulwap ini aku beneran baru menyadari kenapa Single Mom ini suka bersikap rigid, gampang tersinggung dan mudah marah. Selain itu dari kulwap ini aku juga baru "ngeh" kalau Single Mom itu gak segampang membalikkan telapak untuk menjalin hubungan dengan orang baru. No wonder kalau setelah bercerai biasanya susah move on.
Mungkin kalau orang luar merasa, apa susahnya yah, mengenal orang baru, tapi ternyata tidak nih dengan Single Mom, karena akan ada beberapa fase yang dilewati oleh Single Mom sebelum akhirnya benar-benar siap menerima orang baru dalam kehidupannya. lama pernikahan dan bagaimana seseorang bisa healing dan dealing dengan perasaannya juga bisa menjadi pemicu seorang Single Mom untuk bangkit dari keterpurukannya.
Berikut ini adalah tahapan -tahapan yang akan dilalui oleh Single Mom:
1. Shock and Disbelief
Perasaan kaget dan gak percaya kalau sudah tidak memiliki pasangan lagi akan menjadi tahap pertama yang dilalui oleh Single Mom, apalagi yang menjadi Single Mom karena kematian pasangannya. Perasaan ini bisa terjadi selama berminggu-minggu. Bayangkan, biasa melakukan aktivitas berdua, sekarang harus sendirian. Walaupun menjadi Single Mom dikarenakan perceraian itupun tidak mudah. Pembagian waktu anak bertemu dengan suami, belum perasaan saat suami sudah memiliki pasangan baru dalam kehidupannya. Rasanya mungkin seperti ingin bangun dari tidur, tapi ternyata bukan mimpi.
2. Preoccupation With The Memory Of The Death or Divorce Person
Pada tahap ini Single Mom berusaha menjalani hidupnya secara normal, tetapi masih merasakan kehadiran pasangannya, seperti mendengar suaranya, merasakan kehadirannya. Bahkan hal ini membuat Single Mom menangis tanpa sadar. Keadaan ini bisa berlangsung 6 bulan- 1 tahun.
3. Resolution
Ini saat dimana Single Mom merasa dirinya harus tetap bangkit walau tanpa pasangannya. Kejadian perceraian yang menyedihkan atau ditinggal meninggal oleh pasangan tetap menimbulkan rasa sedih, tapi tidak mendalam seperti tahap pertama dan tahap kedua.
Disinilah peran pentingnya keluarga dan lingkungan untuk menyemangati Single Mom kembali bangkit, tapi jangka waktunya kembali pada Single Mom ini dalam pemulihan rasanya.
Setiap Single Mom akan merasakan hal yang berbeda-beda. Ada yang sedih berkepanjangan, sehingga lebih melankolis dan insecure terhadap dirinya. Atau bahkan menjadi marah dan kecewa, membenci laki-laki misalnya. Atau menutup hati dengan semua lelaki karena dianggap sama. Atau bingung harus memulai dari mana. Jika sudah tidak bisa dihandle, sebaiknya konsultasikan dengan psikolog, sehingga mendapatkan jalan keluarnya. Ingat Live Must Go On.
Single Mom biasanya akan merasa kesulitan bangkit untuk meneruskan kehidupan. Akan banyak penyesuaian yang di hadapi seperti harus mengurus rumah tangga, anak sekaligus juga harus mencari nafkah. Peran ganda dilakukan oleh Single Mom ini, berat memang harus menjadi ibu dan ayah sekaligus.Belum lagi akan muncul beberapa masalah baru seperti stressor-stressor di bawah ini:
- Berubahnya cara pandang anak terhadap orangtua. Anak akan merasa canggung pada salah satu pihak, mom or daddy nya karena anak pasti memiliki persepsi sendiri terhadap kedua orangtuanya. Seiring bertambah usia anak semuanya akan baik-baik saja tergantung bagaimana menyikapi hal ini dengan mantan pasangan.
- Hilangnya ikatan yang terjalinantara anak dan orangtua sehingga menyebabkan perlakuan yang berbeda terhadap pola asuh anak. Jika saat bersama semuanya harus sama, tapi saat sudah bercerai dan berbeda tempat tinggal maka pola asuh yang diterapkan akan berbeda, apalagi jika tiap orangtuanya sudah memiliki pasangan yang baru.
- Meninggalkan rasa bersalah orangtua terhadap kelangsungan keluarga terutama masa depan anak-anak. Kesalahan yang terjadi pada anak atau ketidaksempurnaan, kegagalan yang terjadi pada anak akan membuat orangtua sangat merasa bersalah pada perceraian yang terjadi.
- Ketidakseimbangan dan ketegangan antara orangtua-anak.Bisa saja anak menyalahkan salah satu orangtua karena melakukan perceraian, apapun bisa terjadi.
- Hilangnya dukungan sosial maupun instrumental untuk tempat sharing atau meminta bantuan. Yang tadinya mudah untuk bercerita dan meminta bantuan ke pasangan, sekarang jadi berpikir dua kali, apalgi jika pasangannya sudah memiliki pasangan baru.
- Cari teman yang di percaya untuk sharing. Karena kita ini adalah makhluk sosial, gak mungkin semua masalah di pendam sendiri. Selain curhat sama sang Maha pencipta, pasti tetap butuh nih sharing dengan teman yang bisa dipercaya. Kadang Single Mom cuma butuh didengarkan ya kan?
- Pindah Tempat Tinggal, Bisa Pindah ke rumah orang tua dulu untuk sementara, atau ngontrak tempat baru. Easy to Say, not easy to do sih ya. Mau gak mau, karena sudah berpisah kan harus tinggal berjauhan, gak bisa satu rumah lagi kan. Pilihannya balik sementara ke rumah orangtua atau cari lingkungan baru.
- Mencari komunitas yang kegiatannya banyak, sehingga bisa membantu Single Mom, melupakan sejenak masalah perceraian atau kehilangannya dan fokus pada hal-hal baik yang ada dalam komunitas tersebut.
- Buang jauh-jauh merasa sendirian. Percaya deh, ada orang yang jauh lebih menderita, tapi Single Mom belum kenal atau belum tahu aja. jadi kalau lagi sedih-sedih jangan sendirian deh, nimbrung aja rame-rame sama keluarga, kalau tetap masih merasa sendirian, pikir lagi untuk bangkit, karena awan mendung gak selamanya hujan, bisa juga awan mendung membawa pelangi, hehe.
- Lakukan Hipnoterapi atau konsultasi ke psikolog, jika semua sudah diluar kendali, seperti menangis tanpa henti.Merasa paling tidak beruntung atau bahkan ingin mencelakakan diri sendiri.
- Mencoba membuka hati dengan orang baru.
- Lepaskan Emosimu. Dari film Jane The Virgin, kalau kita kesal atau kembali mengingat hal-hal yang tidak menyenangkan. Tarik nafas dan fikirkan 4 hal menyenangkan yang berhubungan dengan tulisan CALM. So far buat aku berguna banget nih, kalau di sekeliling aku udah ngeselin banget aku cba atur nafas.
- Berpikir Positif. Emang nih gak gampang, apalagi sudah pernah merasa kehilangan, dibohongi, dikhianati, pasti akan sulit berikir positif, saran saya tuliskan 2 hal positif yang akan dilakukan setiap hari sehingga bisa membuat Single Mom stay on the track. Tuliskan setiap hari rasa bersyukur Single Mom, di sebuah buku, saat sedih baca kembali bukunya.
- Stop, Feeling Guilty. Berhenti menyalahkan diri sendiri. Kadang gak semua hal bisa di handle sama diri kita loh. Ada saatnya menyerahkan hal-hal yang sudah diatur sama Allah, dan tugasnya Single Mom adalah menerima ketentuan dari Nya. Susah, emang, tapi bisa dilatih.
- Eksplorasi Kebahagiaan. Saat menjadi Single Mom, bukan berarti hidup berakhir dan semuanya hanya untuk anak-anak, tapi kasihlah kesempatan Single Mom, untuk mengeksplorasi hal-hal yang bisa membuat bahagia, seperti menonton Netflix, Nyalon seharian atau bahkan hiking seperti waktu jaman masih single. Ingat Single Mom tetap hars punya kehidupan yang bisa membahagiakan diri sendiri. Mom bahagia anak-anaknya juga.
- Lupakan masa lalumu, dan hiduplah untuk hari ini. Masa lalu tidak harus dilupakan sih, tapi dijadikan pelajaran untuk kelak melangkah ke depannya jangan mengulang kesalahan yang sama. Sadar atau tidak, sebuah perceraian walaupun Single Mom sepertinya korban tapi pasti ada pemicu yang membuat pasangan memutuskan selingkuh atau kdrt, coba deh renungkan, lalu jangan diulangi saat bertemu orang baru. Kuncinya komunikasi.
- Menerima dan memaafkan. Ini part yang paling sulit dalam berdamai dengan keadaan. Menerima keberadaan diri sendiri aja dulu yang sekarang sudah tidakada pasangan dan harus menafkahi anak. Nah, perkara memaafkan juga bukan hal mudah. Bayangkan saja kebencianmu terhadap mantan pasangan ibarat sebuah kentang, semakin banyak hal yang dibenci maka kentang yang dibawa akan semakin berat. Buang perlahan perasaan benci itu, ubah ke rasa bersyukur. Misal : Single Mom benci terhadap perbuatan selingkuh mantan pasangan, maka ubah dengan Alhamdulillah terimakasih ya Allah engkau tunjukkan ketidak baikan mantan suamiku sehingga aku tidak terjerumus berkepanjangan dalam dosa dan sekarang aku bisa mendidik anak-anakku untuk menjadi lebih dekat kepada Mu. Dari setiap hal yang menyakitkan carilah syukur di dalamnya. Susah? Emang, makanya harus terus di latih dan perbanyak berdoa pada Nya untuk bisa melewati semua fase dan bangkit menjadi super single mother.
Khulatul Mubarokah
BalasHapusSelalu merasa kagum dg single mom yang semakin sukses setelah berpisah dg pasangan, karena hal buruk yang dilakukan pasangannya. Apalagi bersama anak-anak.
Beberapa kali saya bertemu single mom dan melihat mereka. Kadang kagum, tapi sering banget bertanya-tanya dalam hati, gimana ya cara mereka survive? Meski saya belum menikah, saya pengen banget bisa memahami single mom dan anak-anak broken home. Memang di luar zona saya sih, tapi ini menarik.
BalasHapusCara bertahan yang disampaikan mbak Kicky juga keren, saya sering banget tarik napas kalau ketemu orang nyebelin. Keep up mbak Wijaya!