21 Juli 2020 13.49
Judulnya gaya banget ya, sebenernya aku belum punya pengalaman MPASI nih ke anak, maklum belum di kasih amanah sama Allah, ponakan juga tinggalnya sama Bude dari Ayahnya kalo pas Mama sama Ayahnya kerja, jadi gak terlalu memperdalam masalah ini nih. Tapi karena tergabung dalam grup Wajah Bunda Indonesia, ada tawaran webinar selama seminggu Festival Be Resilient dari NutrilonClub,ikutan belajar deh.
Dari sekian banyak tema, kenapa aku pilih MPASI? Iyes, karena aku termasuk orang yang gak ahli masak memasak nih, baru nikah aja turun ke dapur, dan masakan yang bisa itu juga bisa di hitung jari. Kalau sedang beruntung masakanku enak, tapi kadang aku suka berinisiatif mengganti bahan bumbu, jadilah rasanya kadang kacau, hahaha.
Demi belajar, biar nanti pas punya anak gak kaget2 amat, aku ikutan nih webinarnya. Expertnya dr. Arifianto, Sp.A hostnya Dita Triyuliasih Indrihapsari. Seru banget nih, banyak hal yang aku jadi tahu dari webinar ini.Tahu gak ini kedua kalinya aku pakai aplikasi zoom, dan agak-agak norak gimana gitu, haha.
Menurut dr.Afin sebutan untuk dr. Arifin, makanan itu ada yang mengandung makro dan mikro nutrisi. Makronutrien adalah makanan yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah banyak, seperti Protein, karbohidrat dan Lemak. Sementara Mikronutrien adalah makanan yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah sedikit, seperti vitamin dan mineral. Baca selengkapnya di sini
Apa sih MPASI? Dari singkatannya juga sudah jelas kalau MPASI itu adalah Makanan Pendamping Air Susu Ibu yang diberikan pada saaat bayi berusia 6 bulan. Apakah boleh memberikan MPASI sebelum usia 6 bulan? sebaiknya jangan, karena proses pembentukan usus belum sempurna. Pernah kan ada kasus nenek memberikan pisang pada cucunya sebelum usia 6 bulan? nah, yang ada si cucu ususnya mengalami penyumbatan, duh kasihan kan. Sebaiknya kalau seperti ini ajak deh orang yang dititipi anak kita saat konsultasi ke dokter atau berikan video-video edukatif seperti dalam web nutrilon.
Menurut dr. Afin ada beberapa syarat yang harus disepakati dalam pemberian MPASI:
1. Usia bayi minimal 6 bulan.
Seperti yang sudah dibahas nih, jangan berikan MPASI sebelum 6 bulan, karena akan menyebabkan hal lain seperti penyubatan usus, dan lain sebagainya.
2. Komposisi makanan yang tepat.
Ada tingkatannya untuk memberi MPASI, gak bisa langsung di kasih makanan yang bertekstur keras. Kalau usia 9 baru boleh dikenalkan tekstur makanan seperti orang dewasa.
3. Bersih dari virus dan bakteri.
Perhatikan saat penyajian, harus benar-benar steril, karena usus bayi baru mengenal makanan selain ASI, kalau ada bakteri atau virus bisa menyebabkan penyakit yang lain. Ada bayi yang selama seminggu gak bisa buang air karena baru beradaptasi dengan makanan selain ASI.
4. Cara pemilihan tepat dan pengolahan.
Pilih makanan yang sesuai kandungan gizi dan seratnya. Olah dengan cara yang tepat.
Dalam pemberian MPASI, suka banyak drama nih. Anak kadang Picky Eater alias pilih-pilih makanan atau malah GTM (Gerakan Tutup Mulut). Sabar, jangan dulu frustasi nih orangtuanya. Ada beberapa hal yang membuat anak melakukan GTM atau menjadi Picky Eater. Salah satunya tidak ada variasi dalam rasa makanan, maka anak cenderung melepeh makanan atau jika makanan yang diberikan terlampau lunak, padahal anak sudah tumbuh gigi. Dalam hal ini orangtua harus sensitif.
Jika anak melepeh makanan di awal-awal MPASI ini termasuk hal yang wajar, karena anak bener-bener baru merasakan makanan baru setelah 6 bulan minum ASI. Keadaan ini disebut neofobia (takut dengan makanan baru) semua bayi akan mengalami ini, karena benar-benar baru mencoba makanan selain ASI.
Bolehkah bahan makanan untuk MPASI di simpan di dalam kulkas? Boleh saja, dengan catatan:
1. Buat catatan masakan yang disimpan sehari sekali, 2 minggu atau bahkan sebulan.
2. Siapkan dalam porsi kecil supaya MPASI gak tersisa dan busuk.
3. Cara penyimpanannya, jika ingin disimpan berminggu-minggu simpan di freezer, kalauingin dimasak keesokan harinya letakkan di bagian bawah.
Bolehkah mencampur MPASI Home made dengan yang buatan? Boleh saja asal kan komposisinya tepat.
Kadang Orangtua juga suka kesel nih, karena anak makan gak habis. Ternyata ya lambung setiap anak itu gak sama. Jadi kalau ternyata anak sering makan gak habis, coba deh orangtuanya cek, apakah sebelumnya sudah makan camilan? atau sudah minum banyak ASI/air. Gak usah dipaksakan harus habis makanannya selama Growth tabelnya sesuai. Saat memeriksakan Berat Baadan, lingkar kepala berkembang sesuai Growth tabelnya gak ada yang harus di khawatirkan lagi.
Dalam webinar hostnya juga memberi tahu cara membuat makanan sederhana dan mengandung gizi seimbang dan serat yang baik. Kenapa harus ada seratnya? karena usus bayi saat MPASI sedang adaptasi sistem pencernaannya. Jika banyak serat maka akan memudahkan usus dalam bekerja, menghindari anak gak pup setelah mencoba MPASI. Jika ini terjadi pada bayi Mom and Dad, jangan khawatir, kalau sudah 3 hari masih seperti itu baru bawa ke dokter, karena akan diberi obat pencahar.,
Mom Dita Hostnya menceritakan caranya:
Bubur Bayi Buah Bit
Bahan
1. Nasi 300 Gram
2. Daging Cincang
3. Buah Bit
4. Bawang Bombay
5. Garam
6. Gula
Cara Membuat:
1. Daging Cincang di rebus air kaldunya digunakan untuk membuat bubur.
2. Nasi dicampur dengan air kaldu, daging cincang buah bit.
3. Bawang bombay di tumis.
4. Campurkan semua bahan sampai rasanya gurih.
Kalo pengalaman kasih MPASI kalian apa nih?
Webinar Nutrilon |
Judulnya gaya banget ya, sebenernya aku belum punya pengalaman MPASI nih ke anak, maklum belum di kasih amanah sama Allah, ponakan juga tinggalnya sama Bude dari Ayahnya kalo pas Mama sama Ayahnya kerja, jadi gak terlalu memperdalam masalah ini nih. Tapi karena tergabung dalam grup Wajah Bunda Indonesia, ada tawaran webinar selama seminggu Festival Be Resilient dari NutrilonClub,ikutan belajar deh.
Dari sekian banyak tema, kenapa aku pilih MPASI? Iyes, karena aku termasuk orang yang gak ahli masak memasak nih, baru nikah aja turun ke dapur, dan masakan yang bisa itu juga bisa di hitung jari. Kalau sedang beruntung masakanku enak, tapi kadang aku suka berinisiatif mengganti bahan bumbu, jadilah rasanya kadang kacau, hahaha.
Demi belajar, biar nanti pas punya anak gak kaget2 amat, aku ikutan nih webinarnya. Expertnya dr. Arifianto, Sp.A hostnya Dita Triyuliasih Indrihapsari. Seru banget nih, banyak hal yang aku jadi tahu dari webinar ini.Tahu gak ini kedua kalinya aku pakai aplikasi zoom, dan agak-agak norak gimana gitu, haha.
Menurut dr.Afin sebutan untuk dr. Arifin, makanan itu ada yang mengandung makro dan mikro nutrisi. Makronutrien adalah makanan yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah banyak, seperti Protein, karbohidrat dan Lemak. Sementara Mikronutrien adalah makanan yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah sedikit, seperti vitamin dan mineral. Baca selengkapnya di sini
Apa sih MPASI? Dari singkatannya juga sudah jelas kalau MPASI itu adalah Makanan Pendamping Air Susu Ibu yang diberikan pada saaat bayi berusia 6 bulan. Apakah boleh memberikan MPASI sebelum usia 6 bulan? sebaiknya jangan, karena proses pembentukan usus belum sempurna. Pernah kan ada kasus nenek memberikan pisang pada cucunya sebelum usia 6 bulan? nah, yang ada si cucu ususnya mengalami penyumbatan, duh kasihan kan. Sebaiknya kalau seperti ini ajak deh orang yang dititipi anak kita saat konsultasi ke dokter atau berikan video-video edukatif seperti dalam web nutrilon.
Menurut dr. Afin ada beberapa syarat yang harus disepakati dalam pemberian MPASI:
1. Usia bayi minimal 6 bulan.
Seperti yang sudah dibahas nih, jangan berikan MPASI sebelum 6 bulan, karena akan menyebabkan hal lain seperti penyubatan usus, dan lain sebagainya.
2. Komposisi makanan yang tepat.
Ada tingkatannya untuk memberi MPASI, gak bisa langsung di kasih makanan yang bertekstur keras. Kalau usia 9 baru boleh dikenalkan tekstur makanan seperti orang dewasa.
3. Bersih dari virus dan bakteri.
Perhatikan saat penyajian, harus benar-benar steril, karena usus bayi baru mengenal makanan selain ASI, kalau ada bakteri atau virus bisa menyebabkan penyakit yang lain. Ada bayi yang selama seminggu gak bisa buang air karena baru beradaptasi dengan makanan selain ASI.
4. Cara pemilihan tepat dan pengolahan.
Pilih makanan yang sesuai kandungan gizi dan seratnya. Olah dengan cara yang tepat.
Dalam pemberian MPASI, suka banyak drama nih. Anak kadang Picky Eater alias pilih-pilih makanan atau malah GTM (Gerakan Tutup Mulut). Sabar, jangan dulu frustasi nih orangtuanya. Ada beberapa hal yang membuat anak melakukan GTM atau menjadi Picky Eater. Salah satunya tidak ada variasi dalam rasa makanan, maka anak cenderung melepeh makanan atau jika makanan yang diberikan terlampau lunak, padahal anak sudah tumbuh gigi. Dalam hal ini orangtua harus sensitif.
Jika anak melepeh makanan di awal-awal MPASI ini termasuk hal yang wajar, karena anak bener-bener baru merasakan makanan baru setelah 6 bulan minum ASI. Keadaan ini disebut neofobia (takut dengan makanan baru) semua bayi akan mengalami ini, karena benar-benar baru mencoba makanan selain ASI.
Bolehkah bahan makanan untuk MPASI di simpan di dalam kulkas? Boleh saja, dengan catatan:
1. Buat catatan masakan yang disimpan sehari sekali, 2 minggu atau bahkan sebulan.
2. Siapkan dalam porsi kecil supaya MPASI gak tersisa dan busuk.
3. Cara penyimpanannya, jika ingin disimpan berminggu-minggu simpan di freezer, kalauingin dimasak keesokan harinya letakkan di bagian bawah.
Bolehkah mencampur MPASI Home made dengan yang buatan? Boleh saja asal kan komposisinya tepat.
Kadang Orangtua juga suka kesel nih, karena anak makan gak habis. Ternyata ya lambung setiap anak itu gak sama. Jadi kalau ternyata anak sering makan gak habis, coba deh orangtuanya cek, apakah sebelumnya sudah makan camilan? atau sudah minum banyak ASI/air. Gak usah dipaksakan harus habis makanannya selama Growth tabelnya sesuai. Saat memeriksakan Berat Baadan, lingkar kepala berkembang sesuai Growth tabelnya gak ada yang harus di khawatirkan lagi.
Dalam webinar hostnya juga memberi tahu cara membuat makanan sederhana dan mengandung gizi seimbang dan serat yang baik. Kenapa harus ada seratnya? karena usus bayi saat MPASI sedang adaptasi sistem pencernaannya. Jika banyak serat maka akan memudahkan usus dalam bekerja, menghindari anak gak pup setelah mencoba MPASI. Jika ini terjadi pada bayi Mom and Dad, jangan khawatir, kalau sudah 3 hari masih seperti itu baru bawa ke dokter, karena akan diberi obat pencahar.,
Host memasak bubur buah bit |
Mom Dita Hostnya menceritakan caranya:
Bubur Bayi Buah Bit
Bahan
1. Nasi 300 Gram
2. Daging Cincang
3. Buah Bit
4. Bawang Bombay
5. Garam
6. Gula
Cara Membuat:
1. Daging Cincang di rebus air kaldunya digunakan untuk membuat bubur.
2. Nasi dicampur dengan air kaldu, daging cincang buah bit.
3. Bawang bombay di tumis.
4. Campurkan semua bahan sampai rasanya gurih.
Kalo pengalaman kasih MPASI kalian apa nih?
Saya belum punya pengalaman memberikan MPASI. Tapi kalau saya lihat-lihat, banyak juga yang memberi makanan yang sudah jadi.
BalasHapusIyes,yang tinggal seduh ya? Kata dokternya gakpapa asal balance pemberiannya sama yang alami.
HapusTantangan banget sih Kalo udah menghadapi anak GTM gitu. Jadi kita kudu lbh kreatif sih mengolah mpasi dan yg paling penting, jangan menyerah😍
BalasHapusSepakat,yang paling sulitnya adalah bagian menyemangati diri untuk terus berkreasi yak.
HapusKalau pengalamanku membuat menu MPASI untuk shareen anakku, selalu aku ubah ubah menu nya supaya nggak bosan.
BalasHapusTapi yang paling favorit anakku dicampur sayur sayuran.
Wah keren,sayurannya di blendwr atau gimana mom?
HapusKalo anakku sih, masih trial and error soal rasa. Pernah aku kasih telor dia doyan. Eh besoknya aku campuran lele dia ogah. Hahaha
BalasHapusHihi,k3napa yah semua orang suka telor,even orang dewasa pun.
HapusWah ada resep masaknya sekaligus cara pembuatannya, buat ibu muda sangat membantu ya pastinya, sehingga bersemangat lagi membuat MPASI
BalasHapusIya follow akunnya juga aja mak.
HapusBuat MPASI untuk anak, enaknya bisa memvariasikan bahan makanan sesuai dengan tahapan usianya. Terus memperhatikan juga tekstur dari MPASI itu, agar sesuai dengan kondisi pencernaan anak.
BalasHapusBener nih,karena setiap anak berbeda dan tiap pertumbuhan gak selalu sama ya.
Hapusaku juga dulu mpasi anakku ribet dikit tapi actually puas sih karena bisa memastikan asupan bergizi untuk anakku
BalasHapusRibet gimana mompilih bahan dll ya?
Hapuswah, jadi kangen masa-masa rempong masak menu mpasi.. hehe..
BalasHapusaku belum pernah ikut webinar2 terkait MPASi.. pasti seru dan banyak ilmunya ya..
Iya kak,aku mah seneng ikut kaya gini buat bekal kelak saat sudah memberikan MPASI
Hapus8 tahun lalu keingat rempongnya MPASI anak.awalnya sih lancar..tp kemudian dia dah bisa milih2 makanan. pengin nangis rasanya. tapi mmg anak sy tipe lambung kecil. sekarang udah 9 tahun..klu dia udah kenyang tu ga mau lagi ngemil..nti klu lapar baru makan lg
BalasHapusNah yang kaya gini harus dipahami sama orangtuanya nih,kalo gak anaknya kasihan.
HapusPorsi yg tepat bener banget nih jgn sampai anak malah mengalami masalaj pencernaan, duh bahaya bgt. Nah kl mp asi yg disimpan d kulkas ini meskipun bs sampe sebulan, baiknya mungkin ttetp ada pembaruan yg maksimal mingguan aja ya kak
BalasHapusIyes,karena bisa mengurangi gizi yang ada dalam makanan tersebut ya.
HapusTantangan banget sih buat menyediakan makanan tambahan bergizi untuk sikecil. Kudu dipahami teknik dan cara membuatnya.
BalasHapusMantep nih kalau dipraktekkan
Iyes,ayo praktekin bareng2.
HapusSaat MPASI awal, biasanya ada drama diare dsb. Itu karena perkenalan awal bayi dengan makanan dan juga faktor kebersihan alat makan ya.
BalasHapusOh ngaruh ya,karena usunya masih rwntan sama bakteri ya mom.
Hapus