Boenda " Selalu Berbagi dikala Sempit ataupun Lapang"

16 April 2020/19.59

Hari ini, adalah hari lahir Boenda. Genap usianya menginjak 62 tahun, aku sering membercandainya kalau usianya masih 26 tahun. Kita suka panggil Boenda itu, Boenda peri, karena perasaannya halus, dan lebih memntingkan kebahagiaan orang lain daripada kebahagiaan dirinya sendiri, aku sebagai anak pertamanya kadang suka gemes kalau lihat Boenda gak perhatikan kesehatannya. Kadang kalau sudah menyukai dalam mengerjakan sesuatu, susah dilarang, nanti udahannya kecapekan.

Seperti hari ini, maunya aku Boenda istirahat nih di hari spesialnya gak usah masak atau apa gitu. Kita yang layanin, Boenda jadi ratu sehari. Eh, gak tahunya sudah  punya rencana sama si Bontot untuk berbagi nasi kuning lengkap dengan lauk-lauknya. Klop deh, hari ini Boenda masak besar, mau gak mau aku sama si Bontot bantuin Boenda.

Jiwa sosial Boenda emang gak ada duanya. Setiap Senin dan Kamis, Boenda selalu menyempatkan masak untuk anak panti, kalaupun tidak sempat biasanya membeli makanan untuk anak-anak ini berbuka puasa. Sebenarnya awalnya Bapak yang suruh, tapi lama kelamaan Boenda inisiatif sendiri untuk mensuply makanan siap saji ke Panti Asuhan Yuliwis.

Bahkan Boenda pernah nih, rela jalan kaki hujan-hujanan untuk mengajar anak-anak panti ini belajar tamyiz. Kadang malu sekaligus gemes, duh Boenda di rumah aja deh, gak usah kesana-sana untuk pergi mengajar, tapi beliau tuh bahagia sekali kalau bisa mentransfer ilmu tamyiznya. Tamyiz itu semacam cara menterjemahkan Al-Qur'an dengan menghafalkan kata-kata kuncinya dengan menggunakan lagu sehingga mudah dihafalkan.

Kalau sudah maunya harus dituruti. Alhamdulillahnya kemauannya lebih banyak dalam hal kebaikan, tapi terkadang anaknya suka khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Anak panti Asuhan Yuliwis ini berisi 15 anak. 10 orang laki-laki dan 5 orang anak perempuan. Penghuni panti asuhan ini tidak semuanya anak yatim-piatu, ada kaum dhuafa juga. Anak-anak di Panti Asuhan Yuliwis ini sekolah formal dan sorenya menghafalkan Qur'an, targetnya setelah lulus, anak-anak yang tinggal di Panti Asuhan Yuliwis dapat menghafal, atau minimal membaca Qur'an dengan baik.

Sebenarnya bisa saja menyumbangkan dalam bentuk bahan mentah, tapi lagi-lagi Boenda sudah seperti Ibu peri. Boenda tidak tega kalau pengurus panti harus memasak makanan juga, karena pengurus panti memiliki anak kecil yang harus diurus juga. Hal itu yang juga mendorong Boenda untuk memasakkan makanan bagi anak panti. Kalau sedang senggang aku suka bantu, tapi kalau ada kerjaan lain gak bisa. Alhamdulillah di usia Boenda yang menginjak 62 tahun hari ini, beliau masih sigap dan cekatan. Masakan favoritnya ayam goreng, hafal di luar kepala bumbu ungkep sama mie goreng, favorit sekali.

Boenda kalau sudah mau berbagi perfect, yang terbaik selalu dibagikan olehnya. Pembantu yang sudah ikut puluhan tahun pun, walaupun sekarang sudah tidak lagi bekerja dengan keluarga kami dibayarkan BPJS Kesehatannya, dan hampir setiap bulan diberikan sembako dan beberapa keperluan lainnya, serta uang sekedarnya.

Beberapa kali Mantan ART kami ingin kembali bekerja, tapi kami menolak karena usianya jauh lebih tua daripada Boenda. Semoga Boenda dikasih kesehatan terus, kebahagiaan dunia dan akhirat, juga kebahagiaan lahir dan batin. Semoga Boenda senantiasa dikabulkan seluruh do'a-do'anya dan banyak rejeki sehingga bisa membantu memasok makanan untuk anak-anak panti. Satu lagi nih, semoga Boenda mau move on pakai pembantu ART baru yang pulang pergi daerah tempat kita tinggal, maklum sejak pindah, kita belum menemukan ART yang sesuai, sekalinya ada ARTnya malling, hadeuh.

Kata Boenda, dalam bersedekah tak melihat lapang ataupun sempit, jika tidak punya materi gunakan fisik, dengan membantu masak, atau senyuman. Yuk, sudah sedekah hari ini? Kebaikan Berbagi itu gak akan bermanfaat untuk pemberinya, tapi akan bermanfaat juga untuk sanak saudaranya. Dihindarkan dari marabahaya juga loh.

Alhamdulillah dalam berzakat dan melakukan kebaikan berbagi Boendaku gak pernah absen, semoga aku dan kamu yang membaca tulisanku terinspirasi untuk berbagi, karena Rasulullah s.a.w menyayangi hambanya yang bersahabat dengan anak yatim bagaikan jari Jari manis dan Jari tengah.

Untuk berwakaf dalam jumlah sedikit demi sedikit bisa dilakukan di dompet dhuafa dimulai dari 10 ribu rupiah saja. Peruntukannya banyak, untuk pendidikan, kesehatan dan sosial. Untuk kesehatan adalah Rumah Sakit yang terletak di Parung, Depok. Setiap nama orang yang mewakaf di tulis di ruangan atau di papan tulisan dekat pendaftaran pasien.

"Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Menebar Kebaikan yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa"




Komentar