4/3/2020 07.43
|
Corona vs Gunung merapi yang batuk |
Senin kemarin, waktu lagi ikutan Seminar Bisnis di Amaris Hotel, ponsel aku berisik banget, ternyata sedang heboh kasus virus Corona yang sekarang dipatenkan namanya menjadi Covid19. Yang lebih meresahkan pasien terjangkit Covid 19 adalah warga Depok yang lokasinya lumayan jauh sih dari tempat tinggalku, sekarang soalnya sudah pindah wilayah ke Depok pinggiran Jakarta nih.
Serius itu jadi gak konsen sama seminar bisnisnya. Parno, iya, tapi masih kumpulin data dan berita sebenar-benarnya, kenapa orang tersebut bisa kena Covid 19, baca kiriman WA dari grup ini ke grup yang lain, pindah-pindah, kali aja nemu titik terang gitu, ndilalah isinya sama gak jauh dari penjelasan warga Depok terkena Covid19.
|
Virus Corona |
Gak seberapa lama, setelah berita soalan warga Depok yang terkena Covid 19 karena kontak dengan orang Jepang di Pesta Amigos di Jakarta, Supermarket di Depok langsung laris manis. Terutama Tip Top dan Giant. Semuanya pada ngeborong masker, hand sanitizer dan makanan pokok seperti, beras, mie instant dan beberapa sayuran. Hmmm, seakan dunia mau kiamat ya, terus tetiba jadi inget Film
Resident Evil, Bird Box dan Quiet Place. Tipikal film yang sama, saat warga dilarang keluar rumah, karena wabah hingga akhirnya kehabisan makanan dan meninggal, hanya sedikit yang bisa bertahan.
|
Tetiba jadi naik daun,harga jadi selangit. |
Ngeri sih kalau kita terlalu berlebihan yah menanggapinya. Semua orang yang sakit, gak sakit semua borong masker dan hand sanitizer. Stok masker dan hand Sanitizer jadi langka. Harga melonjak hingga puluhan kali lipat. Hand sanitizer yang ukuran 20 ml, biasa harganya 19.500 rupiah menjadi 250.000 rupiah, parah ya. Begitu juga harga masker sekali pakai.
|
Gunung meletus. |
Disaat yang bersamaan Gunung Merapi kembali Batuk. Beberapa daerah seperti, Boyolali, Solo dan Jogja terkena dampaknya. Kepulan asap yang tinggi memberikan efek abu vulkanik 6 km. Masyaallah. Saat mereka membutuhkan masker untuk melindungi diri mereka dari abu yang berdampak, stok masker habis. Bgaimana ini? Sementara pemasok sudah menghentikan pasokan sejak bulan Januari 2020 (Liputan CNN Pagi, 4 Ma.ret 2020).
Covid 19 ini bukan saja dapat menyebabkan kematian untuk penderitanya, tapi juga kematian pada perekonomian dan rasa kemanusaiaan. Bisa jadi karena banyak yang menimbun, dan menaikkan harga maka orang yang membutuhkan malah jadi meninggal karena keserakahan orang-orang yang gak bertanggungjawab dan ingin untung besar dalam perniagaan.
Untungnya langsung dibuat peraturan pemerintah denda 50 Milyar di
Pasal 107 UU Perdagangan bagi orang yang menimbun masker dan menaikkan harganya tidak sesuai standar yang ada. Selain itu Pemerintah juga berencana untuk membuat Rumah Sakit Khusus penderita Covid19. Ternyata kasus pasien Covid 19 gak hanya di Depok, di beberapa daerah seperti di Semarang, Riau ada beberapa pasien yang dianggap memiliki Gejala terkena Covid 19.
|
Perbanyak minum rempah. |
Sebenarnya banyak cara untuk menangkal Covid19. Indonesia kaya akan bahan itu, dan kayaknya sih, kalo aku mah sering dengarnya Zaidul Akbar dan Hughes yang mengajak masyarakat untuk banyak makan rempah, untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Ketahuan kan, kalau masyarakat yang ngeborong masker sama hand sanitizer itu sukanya yang instant, padahal dengan rempah itu lebih baik, lebih aman. Sehingga maskernya bisa dikasihkan ke penduduk yang terkena dampak bencana alam.
Mendingan yang sudah terlanjur beli banyak, sumbangin deh ke kota terdampak bencana alam, daripada di timbun, nanti kena denda 50 miliar. Yuk, ah bijak bertindak, jangan pada panik. Allah gak mungkin nurunin penyakit yang gak ada obatnya. Please Be Happy, banyak minum air hangat, jaga kesehatan, hindari sentuhan dulu dengan yang tidak seharusnya dan perbanyak cuci tangan atau menjaga wudhu.
Ya ampun ada aja ya orang susah dia cari keuntungan dengan jual masker harga gila-gilaan.
BalasHapusSemoga badai covid19 cepat berlalu. Aamiin